Kamis, 10 Juli 2014

Gaza Under Attack - Israel Hujani Gaza dengan Bom

GAZA, SELASA — Israel kembali melancarkan serangan udara di Jalur Gaza dengan menghujani lebih dari 30 titik sasaran, termasuk rumah penduduk, dengan bom, Selasa (8/7) dini hari. Pejuang Palestina terus meluncurkan roket-roket mereka ke Israel selatan. Eskalasi ketegangan Israel-Palestina meningkat.
Israel menyebut serangan udara mereka dengan istilah ”Ujung Perlindungan Operasi”. Mereka menarget kelompok militan Hamas yang meluncurkan roket-roket ke Israel.
Selama serangan udara dilancarkan, mereka meminta warga Israel dalam radius 40 kilometer dari pantai selatan bertahan di area terlindungi. Kamp-kamp musim panas juga diperintahkan berhenti, sebagai antisipasi serangan roket Palestina.
Pejabat Palestina mengatakan, Israel mengebom lebih dari 30 target lokasi sekurangnya satu jam lebih sebelum subuh. Dua rumah, salah satunya diketahui milik anggota Hamas, termasuk dalam sasaran bom Israel.

Dilaporkan, tidak ada korban jiwa dalam serangan bom Israel, Selasa dini hari tadi. Hal itu karena warga dievakuasi terlebih dahulu sebelum bom dijatuhkan. Namun, sembilan warga terluka terkena puing-puing akibat serangan tersebut.
Ashraf al-Kedra, petugas kesehatan di Gaza, mengatakan, sedikitnya sembilan warga Palestina dilarikan ke rumah sakit. Mereka mengalami cedera ringan hingga sedang akibat serangan udara itu. Sejumlah warga yang terluka telah dirawat dan dipulangkan.
Ketegangan di Gaza meningkat sejak tiga remaja Israel diculik, kemudian ditemukan tewas di Tepi Barat, 12 Juni lalu. Peristiwa itu disusul dengan penculikan seorang remaja Palestina. Seperti yang dialami tiga remaja Israel, remaja Palestina itu belakangan ditemukan tewas. Kasus terakhir disebut-sebut sebagai aksi balas dendam.
Selama ketegangan itu, para pejuang militan di Gaza telah meluncurkan lebih dari 200 roket dan granat mortir ke Israel. Satu hari kemarin, yakni hari Senin, roket-roket yang diluncurkan mendekati 100 buah.
Pada saat hampir bersamaan, Israel semakin gencar melancarkan serangan udara ke Gaza. Senin lalu, delapan pejuang Palestina tewas dalam serangan udara. Itu angka korban jiwa tertinggi dalam satu serangan sejak ketegangan akhir 2012.
Telepon jelang bom
Menurut Kementerian Dalam Negeri Palestina, keluarga rumah yang akan menjadi sasaran bom mendapat telepon dari petugas intelijen Israel. Mereka diminta meninggalkan rumah dan diberi tahu rumah mereka bakal dibom. Saat itulah, mereka dievakuasi.
Juru bicara militer Israel mengonfirmasi sebagai pihak yang melancarkan serangan udara ke Gaza. Letnan Kolonel Peter Lerner, juru bicara militer Israel lain, melalui Twitter mengatakan, ”Ujung Perlindungan Operasi tengah dilancarkan, dengan target Hamas yang mampu meneror Israel.”
Sayap militer Hamas menegaskan bakal menghadirkan ”gempa bumi” sebagai respons atas serangan Israel. Mereka mengaku telah melontarkan roket ke Israel selatan.
Mereka menyebut pengeboman rumah-rumah oleh Israel ”telah melampaui seluruh garis merah”. Hamas mengancam bakal melontarkan roket-roket dengan daya jangkau lebih jauh. ”Kami akan merespons dengan memperluas jangkauan target-target kami,” demikian pernyataan kelompok militan itu.
Sebanyak 16 roket Hamas telah mencapai sekitar kota Beersheva, Israel selatan. Kota ini berjarak 40 kilometer dari Gaza dan dihuni sekitar 200.000 warga. Brigade Ezzedine al-Qassam mengaku bertanggung jawab atas serangan roket-roket itu.
”Al-Qassam menembakkan puluhan roket ke Netivot dan Ashkelon, Ashdod, dan Ofakim sebagai balasan atas agresi Zionis,” demikian pernyataan sayap militer Hamas itu. ”Roket-roket al-Qassam adalah balasan alami atas kejahatan Israel terhadap warga kami,” kata Sami Abu Zuhri, juru bicara Hamas, melalui pernyataan.
”Kami tidak takut pada ancaman kalian dan kami tidak akan menyerah pada syarat-syarat kalian. Kami akan membalas kejahatan kalian.”
Tank-tank siaga
Menurut Lerner, aktivis-aktivis militan di Gaza melontarkan lebih dari 80 roket ke Israel, Senin kemarin. Dalam sebulan terakhir, sudah lebih dari 200 roket dari pejuang Palestina yang diluncurkan ke wilayah Israel.
Senin kemarin, kabinet Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memutuskan untuk meningkatkan serangan udara terhadap pejuang-pejuang militan Palestina di wilayah pantai Gaza. Sebelumnya, Netanyahu menegaskan ”akan melakukan apa saja yang dibutuhkan” untuk kembali membuat tenang masyarakat di Israel selatan.
Kepada wartawan, Lerner menyatakan, Israel menyiapkan ratusan pasukan cadangan dan siap memobilisasi 1.500 pasukan untuk meningkatkan serangan ke Gaza.
Sumber : http://print.kompas.com

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More